Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Tampilkan postingan dengan label Presiden. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Presiden. Tampilkan semua postingan

Gerindra: Wajar Jika Rakyat Tak Puas SBY

Written By Boy on Minggu, 26 Juni 2011 | 20.18



Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono kembali anjlok. Survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap SBY kini berada di bawah 50 persen.
Tingkat kepuasan simpatisan Partai Gerindra paling rendah diantara simpatisan partai lainnya.

Terkait hasil survei itu, Ketua Umum Gerindra, Suhardi menyatakan wajar jika rakyat tak puas dengan performa kepemimpinan SBY saat ini.

"Saya rasa wajar jika rakyat tidak puas. Kinerjanya juga nggak bagus," kata Suhardi saat berbincang dengan boy-malik3.com, Minggu malam.

Menurut dia, buruknya pemerintahan SBY itu banyak dipengaruhi oleh kinerja para menteri dan pembantu lainnya. Menurut dia, para pembantu Presiden itu kurang cakap dalam menjalankan tugasnya. "Para pembantunya tidak profesional. SBY tidak memilih orang-orang yang tepat," kata Suhardi.

Dia mengatakan, para pembantu SBY itu terlalu banyak studi banding, tanpa memperhatikan rakyat yang harus mereka urus. "Masak SBY memilih orang yang baru belajar, sedikit-sedikit studi banding. Kalau menteri belajar, DPR belajar terus, kapan kita kerjanya."

Selain itu, kata Suhardi, pemerintahan SBY juga tidak menerapkan pemerataan pembangunan. Menurut dia, pola pembangunan SBY hanya terkonsentrasi di perkotaan saja. "Di kota pembangunannya luar biasa. Tapi di desa-desa, para petani tidak diberdayakan," kata dia.

Dari hasil survei menunjukkan hanya 25 persen simpatisan Gerindra yang puas dengan SBY.

Simpatisan PKS menempati peringkat terendah kedua, dengan tingkat kepercayaan 40 persen. Sementara simpatisan PDIP yang puas dengan SBY hanya 40,7 persen.

Kemudian, simpatisan Partai Golkar yang masih puas dengan SBY masih relatif tinggi, yaitu 47,2 persen. Sementara, simpatisan Partai Demokrat yang menyatakan puas kepada SBY hanya 50,5 persen. Padahal Demokrat adalah partai yang didirikan SBY.
20.18 | 0 komentar

Obama Tak Ingin Punya Anak Lagi

Written By Boy on Sabtu, 18 Juni 2011 | 18.15

Liburan Keluarga Obama
Saat pertama kali memasuki Gedung Putih, beredar  spekulasi kalau Obama dan Michelle akan memiliki anak lagi. Hal ini mengingat mereka belum memiliki putra. Tetapi hal itu dibantah secara tegas oleh Obama dalam acara Good Morning America.

"Saya pikir, menurut pandangan Michelle, 'kami selesai'," kata Obama, seperti dikutip dari Daily Mail. 

Saat ditanya mengenai rencananya untuk memiliki anak laki-laki, Obama justru mengatakan kalau tak berhak memutuskannya. Menurutnya, keputusan itu berada di tangan Michelle. 

"Anda sepertinya merasa keputusan itu berada di tangan saya, padahal tidak. Semua itu berada di tangan Michelle. Bukan saya yang membawa beban sepuluh pon di perut," katanya.

Presiden Amerika Serikat itu juga mengungkap bagaimana rumitnya sebagai orangtua yang memiliki dua gadis remaja. Ia pun melontarkan candaan, saat mewanti-wanti kedua putrinya untuk tidak bertindak penuh risiko.

"Saya mengerti masa remaja itu sangat rumit. Saya juga menekankan pada mereka, kalau mereka harus dikelilingi pria bersenjata. Termasuk menjaga citra untuk pemilihan selanjutnya, artinya mereka tidak boleh 
berada satu mobil dengan pria yang memiliki bir," kata Obama penuh canda.

Ia juga mengungkapkan bagaimana sikapnya jika putrinya sudah memiliki kekasih. Obama berencana untuk 'menginterogasinya' di ruang Oval.

"Saya mungkin akan mengundangnya ke ruang Oval, menanyakan IPK-nya, lalu mencari tahu masa depan karirnya. Malia, Sasha, jika kalian menonton ini, saya hanya bercanda," katanya sambil tersenyum. 

Putri tertua Obama, Malia, pada 4 Juli nanti berusia 13 tahun. Lalu, putri keduanya, Sasha baru saja berulang tahun ke-10 pada awal tahun ini.
18.15 | 0 komentar

Maju di 2014, Bersiap dari Sekarang

Written By Boy on Minggu, 12 Juni 2011 | 16.08

Denny JA memaparkan hasil survei
Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA, menyatakan ada empat hal yang harus disiapkan setiap tokoh yang ingin menjadi calon Presiden di 2014 nanti. Dan keempat itu harus disiapkan dari sekarang.

"Pertama, adalah dia potensial didukung oleh partai besar," kata Denny di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Minggu 12 Juni 2011. Kedua, mempunyai dana memadai.

"Ketiga, dia sudah punya modal awal popularitas," kata Denny. "Keempat, dia harus mulai punya program ke publik dari sekarang."

Denny yakin, keempat hal itu bisa membuat seseorang bukan calon yang ecek-ecek. Bursa bakal calon ini, kata Denny, saat ini masih terbuka lebar. Tokoh yang kuat hanyalah Susilo Bambang Yudhoyono namun tak bisa lagi maju di Pemilihan Presiden.

"Dari sekarang sampai 2014, masih besar kemungkinan tokoh-tokoh baru untuk datang," kata Denny yang baru saja merilis hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia mengenai "Blunder Politik Demokrat" itu.
16.08 | 0 komentar

JK Maju Sebagai Capres di 2014?

Written By Boy on Sabtu, 11 Juni 2011 | 15.43


Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla

Pemilihan Umum 2014 memang masih tiga tahun lagi. Namun, gaungnya sudah terasa sejak sekarang. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari lalu mengagetkan publik dengan menyebut istri dan anaknya tidak akan mencalonkan sebagai presiden di tahun 2014.

Saat ini, memang belum terlihat ada figur kuat yang diprediksi akan maju dalam Pemilu 2014. Sejumlah partai diperkirakan belum memiliki nama-nama baru untuk diajukan sebagai calon presiden.

Lalu bagaimana dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla? Apakah dia bersedia untuk kembali dicalonkan sebagai presiden di tahun 2014 mendatang?

"Kita lihat nantilah. Saya sudah banyak kesibukan untuk kemanusiaan," jawab Kalla singkat.

Setelah kalah dalam Pemilihan Presiden 2009 kemarin, Jusuf Kalla memang terlihat 'menjauh' dari dunia politik. Kalla lebih banyak bergelut dengan kegiatan sosial setelah terpilih menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia.

Namun, banyak yang merindukan figur Kalla di pemerintahan. Sewaktu menjadi Wakil Presiden, Kalla memang dikenal sebagai pengambil keputusan yang cepat, dan seringkali tepat. JK bahkan menggunakan slogan "Lebih cepat, lebih baik" dalam Pilpres kemarin.

Dalam pilpres 2009, Kalla dicalonkan oleh Partai Golkar, partai yang juga dipimpinnya saat itu.
Namun, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan Golkar belum membahas capres 2014. “Golkar belum menentukan calon. Kami sehari-hari tidak begitu memikirkan pencapresan. Kami konsentrasi konsolidasi,” kata Priyo.
Menurut Priyo, "Banyak tokoh bertebaran di Golkar. Jadi kami tidak lagi mengandalkan satu figur.”
15.43 | 0 komentar

Menkeu Setuju Beli Pesawat Kepresidenan

Written By Boy on Jumat, 10 Juni 2011 | 15.40

Pesawat Boeing seri 737-800 NG tersebut harganya US$58 juta atau Rp494 miliar.
Garuda Indonesia
Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, menilai keputusan untuk membeli pesawat kepresidenan sudah sangat tepat. Sebab, dengan pesawat itu akan bisa lebih efektif dan efesien.

"Saya merasa kebutuhan untuk membeli pesawat ini ada dan saya yakin untuk Indonesia sangat tepat kalau seandainya di tingkat presiden memiliki pesawat kepresidenan," kata Agus saat di Gedung Mahkamah Konstitus Jakarta, Jumat, 10 Juni 2011.

Pemerintah akan membeli pesawat kepresidenan baru jenis Boeing Jet 2 seharga US$58 juta atau Rp494 miliar. Rencana pembelian itu telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 dan mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

"Jadi yang ingin kami sampaikan di Kementerian Keuangan dalam pembahasan antara Setneg, Menkeu, dan Bappenas, kami yakin ini suatu yang perlu dibeli. Ini proses yang sudah tepat dan kami mau merealisasikannya," ujar Agus.

Dia beralasan, Indonesia adalah negara yang luas. Jika dalam perjalanan dinas presiden menggunakan pesawat komersil, maka tidak efektif.

"Seandainya presiden harus menggunakan pesawat komersil atau pesawat komersil kemudian diubah menjadi pesawat kepresidenan itu akan membuat pengelolaan perusahaan pesawat kurang efisien. Dan kalau mesti membayar harga komersil, itu mahal sekali," terang Agus.

Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, mengatakan pesawat Boeing seri 737-800 NG senilai US$58 juta atau Rp494 miliar akan dioperasikan pada 2013. Pemerintah telah bernegosiasi dengan Boeing, sehingga mendapat potongan harga US$4 juta, dari US$62 juta menjadi US$58 juta. Ia mengatakan, dalam APBN 2011, dialokasikan anggaran Rp200 miliar untuk uang muka.
15.40 | 1 komentar

Duar! Ada Ledakan Saat Makam Soeharto Digali

Written By Boy on Rabu, 08 Juni 2011 | 16.58

Soeharto dan keluarga
Minggu Wage, 27 Januari 2008. Jarum jam menunjuk ke angka 15.30. Azan Asar terdengar sayup-sayup dari kejauhan. Suasana Astana Giribangun redup kala itu, Matahari entah ke mana. Tak ada awan, juga tiada tanda gerimis bakal jatuh. 

Sejumlah orang berkumpul, mengelilingi sebidang petak tanah makam yang siap digali. Mereka melakukan upacara Bedah Bumi, tujuannya agar penggalian berjalan lancar dan selamat. Yang memimpin Begug Purnomosidi. 

Lalu, linggis dihujamkan ke  tanah. Tak ada apapun yang terjadi. Begitu pula yang ke dua. Namun, kejadian yang membuat merinding bulu kuduk terjadi saat linggis mengoyak tanah  untuk kali ketiganya. 

"Tiba-tiba, duar! Terdengar suara  ledakan yang sangat keras bergema di atas kepala kami," kata  Sukirno, juru kunci makam keluarga Soeharto di Astana  Giribangun, menceritakan pengalamannya menggali makam  Soeharto dalam buku "Pak Harto The Untold Stories". 
Para penggali makam dan orang-orang di sekitarnya sontak kaget. Mereka berpandangan. Bingung. Mencoba mereka-reka dari mana asal suara menggelegar itu. "Bukan bunyi petir, lebih  mirip suara bom besar meledak di atas cungkup Astana Giribangun," kata Sukirno. 

Namun, anehnya, tak ada yang porak poranda, tak ada yang benda yang  bergeser karena suara ledakan itu. Terbesit di pikiran, mungkin itu suara gaib. Semua yang ada di tempat itu terdiam, terpaku. Lalu, suara Begug memecah keheningan. "Bumi  mengisyaratkan penerimaan terhadap jenazah beliau," tutur  Sukirno, menirukan kalimat Bupati Wonogiri itu. 

Isyarat kah itu? Terngiang di benak Sukirno, beberapa bulan sebelum kematian Soeharto, terjadi longsor mendadak di bawah Perbukitan Bangun. Apakah itu juga pertanda?

Selain pengalaman menggali makam Soeharto, pria kelahiran Karanganyar tahun 1953 itu juga masih ingat ketegangan yang terjadi di Astanagiribangun, tahun 1998, saat kekuasaan Soeharto berakhir. Ada kabar, makam keluarga Soeharto itu bakal diserang.

"Bersama warga saya memasang drum-drum di tengah jalan. Di depan pertigaan di depan SD Ibu Tien yang terletak di tanjakan menjelang Astana. Kami memalang puluhan batang bambu ori berduri. Siapa yang melintas dengan berjalan kaki sekalipun, tak bakal gampang menembusnya," cerita dia. 

Malam-malam pun terasa panjang. Orang-orang berjaga di sekitar makam. Dari HT terdengar sandi, misalnya 1.000 "kuda lumping" yang artinya ada seribu pengedara sepeda motor mengarah ke Astana. Atau lima ratus "gerobak". Gerobak adalah sandi untuk mobil. "Anehnya tak pernah sekalipun merena yang kabarnya hendak melempari Astana  benar-benar tiba," kata Sukirno. 

Sukirno adalah satu dari 113 orang yang menceritakan kisahnya di "Pak Harto The Untold Stories" -- buku yang diluncurkan tepat di peringatan kelahiran Soeharto ke-90. 

Soeharto dan kepemimpinannya selama 32 tahun penuh dengan polemik. Juga kontradiksi. Ia dirindukan sekaligus dibenci. Dipahlawankan tapi juga dicaci maki.  

Begitu banyak kontroversi yang merubungnya. Dari pengambialihan kekuasan tahun 65, kontroversi soal keterlibataannya dalam G30S PKI. Bahkan jargon KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme) selalu dilekatkan untuk masa pemerintahannya, di mana anak, kerabat, dan para kroninya mencecap sedemikian banyak keuntungan. 

Meski banyak tudingan mengarah padanya, Soeharto tak pernah tersentuh hukum. Ia tak pernah diadili. Kejaksaan Agung mempetieskan perkaranya, hingga penguasa Orde Baru itu meninggal. 

Wacana mempahlawankan Soeharto yang mengemuka akhir-akhir ini terus menuai pro dan kontra. Ais Ananta Said adalah anak sulung Ali Said, SH, Jaksa Agung di masa Soeharto berkuasa mendukung penuh Soeharto menjadi pahlawan. Jasa mantan presiden itu, katanya, terlalu banyak untuk diabaikan dari  gelar pahlawan. 

Sejumlah anak tokoh Partai Komunis Indonesia dan korban pelanggaran HAM menolak keras.  "Dijatuhkan rakyat, kok jadi pahlawan," tanya Ilham Aidit, anak Dipa Nusantara Aidit.
16.58 | 0 komentar

Welcome Guys

Semoga blog ini bisa membawa manfaat kepada siapa pun meluangkan waktu untuk mengunjungi blog ini.Yang pasti, semangat sekecil apapun, tetap menjadi kekuatan bagi kita untuk bekerja. Kita tidak perlu memaksakan diri untuk mencapai hasil yang baik juga, karena tidak peduli seberapa kecil kontribusi kita, itu masih bisa diukur dari manfaat yang diberikan kepada orang lain. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang blog ini atau ingin memberikan masukan, silahkan hubungi saya pada email boymalik21@gmail.com