Anwar Ibrahim |
Tuduhan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, seperti diberitakanBernama, Minggu, 10 Juli 2011. Dia mengatakan bahwa Anwar adalah seorang oportunis yang menggunakan kelompok Bersih 2.0 demi memanipulasi dukungan terhadapnya.
Najib juga mengatakan bahwa ini adalah langkah putus asa yang dilakukan Anwar karena pemerintah berhasil mendulang dukungan lebih berkat perkembangan ekonomi. Dia mengatakan Anwar akan mengorbankan segalanya, bahkan agama dan sukunya, demi mimpinya menjadi perdana menteri.
"Dia tahu jika tidak melakukan sesuatu, kami (Barisan Nasional) akan memenangkan pemilu ke 13. Ini adalah kesempatan terakhir bagi Anwar. Jika seseorang tahu ini adalah kesempatan yang terakhir, maka mereka akan melakukan semuanya, baik atau buruk," kata Najib.
Najib juga mengatakan Anwar berusaha untuk merusak citra Malaysia di mata dunia. Dia berusaha menanamkan opini bahwa Malaysia tidak demokratis dan menggambarkan dirinya sendiri sebagai seseorang yang sempurna.
"Ini adalah sifat negatifnya yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang," ujar Najib.
Anwar juga dikatakan munafik. Demonstrasi yang dipimpinnya menuntut pemilu bersih dan adil, padahal, kata Najib, partai yang dipimpinnya, PKR, juga diterjang berbagai skandal.
Para demonstran pada aksi Operation Erase Bersih yang diikuti oleh puluhan ribu massa di Kuala Lumpur bentrok dengan polisi Malaysia. Dilaporkan puluhan orang terluka, termasuk di antaranya adalah pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim. Sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam peristiwa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar