Muhammad Nazaruddin |
"Yang saya tahu bahwa Pak Jafar Hafsah selaku ketua fraksi imencoba menghubungi HP-nya, tapi tidak aktif, BBM juga belum ada tanggapan. Selaku ketua fraksi, beliau sudah berusaha maksimal berkomunikasi dengan yang bersangkutan," kata Juru Bicara Partai Demokrat, Andi Nurpati kepada VIVAnews.com, Jumat, 10 Juni 2011.
Nazaruddin dipanggil sebagai saksi dalam kasus revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kemendiknas tahun anggaran 2007.
Proyek ini bernilai Rp142 miliar. Dalam kasus Kemendiknas, belum ada tersangka. Penanganan kasus ini baru tahap penyelidikan. "Karena secara fraksi dan mewakili partai, semua sudah berupaya berkomunikasi. Teman-teman juga sudah berkomunikasi, Pak Bhatoegana dan Pak Jonny Allen juga sudah berupaya komunikasi tapi belum ada respons," jelasnya.
Andi menambahkan, komunikasi terakhir dengan Nazaruddin saat Tim Demokrat pergi ke Singapura. Setelah itu, sudah tidak ada lagi komunikasi dengan Nazaruddin.
"Kalau ada komunikasi lain antara Pak Nazar dengan yang lainnya saya belum kroscek. Saya prediksi, teman-teman Demokrat lain masih melakukan komunikasi. Seperti Pak Ruhut Sitompul, juga komunikasi."
Meski saat ini sulit komunikasi dengan Nazaruddin, Andi menegaskan, tetap akan berusaha. "Kami masih ada harapan. Siapa tahu satu saat nanti HP-nya aktif, BBM-nya dibalas," ujar Andi.
Andi yakin, Nazaruddin akan pulang ke Tanah Air. Sebab, Nazaruddin pernah berjanji akan kembali ke Indonesia setelah kondisi kesehatannya membaik.
0 komentar:
Posting Komentar