Cacing bergigi, gnathostomiasis. |
Dilansir dari laman Herald Sun, Selasa, 5 Juli 2011, sepasang suami-istri ini memakan ikan yang mereka pancing ketika berkemah di tepian sungai Calder, Australia Barat. Menurut Jurnal Medis Australia, ikan tersebut mengandung larva cacing gnathostomiasis.
Kasus ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Australia. Korban, 52 dan 50 tahun, mengaku menggoreng ikan yang mereka dapat sebelum dimakan, entah kenapa cacing masih dapat hidup.
Ahli penyakit menular dari Rumah Sakit Alfred di Melbourne, Andrew Fuller, mengatakan cacing tersebut berukuran 1-3 mm dan memiliki gigi kecil yang tajam. Cacing sekecil ini, ujar Fuller, dapat menjelajah ke seluruh bagian tubuh manusia.
"Mereka bergerak di bawah kulit, menyebabkan gatal yang membuatmu sakit. Mereka sulit dideteksi," ujar Fuller.
Mereka yang terjangkit akan menderita sakit pada otot, demam, muntah-muntah, dan kulit mereka terlihat seperti kulit jeruk. Cacing ini dapat bertahan di tubuh manusia selama 15 tahun. Mereka dapat berjalan hingga ke otak, mata, dan sistem syaraf.
Cacing ini biasanya berada di dalam tubuh ikan air tawar, ular, katak, babi dan ayam yang dimakan mentah maupun dimasak tidak matang. Cacing ini banyak terdapat di Asia Tenggara dan Jepang.
0 komentar:
Posting Komentar