Afghanistan pasca Taliban |
Dilansir dari laman Telegraph, Rabu, 20 Juli 2011, pihak Taliban kebakaran jenggot saat pemberitaan kematian Omar tersebar di kalangan wartawan. Berita kematian tersebut juga terpampang di situs resmi Taliban. Disebutkan, Omar meninggal akibat serangan jantung.
"Dewan pemimpin negara Emirat Islam Afghanistan (IEA) mengumumkan bahwa Amirul Mukminin (Mullah Omar) telah meninggal dunia. Semoga berkah Tuhan selalu besertanya," demikian isi pesan yang tertulis dikirim oleh juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid.
Pesan tersebut sampai ke beberapa wartawan media asing pada Rabu pagi ini. Pesan pada situs juga telah dibaca oleh banyak orang. Mujahid dan seorang juru bicara lainnya, Qari Yousef Ahmadi, membantah kematian Omar.
Mereka berdua mengatakan jaringan telepon dan internet Taliban telah dibobol oleh agen intelijen Amerika, CIA. "Dia tidak tewas. Saya bersumpah. Orang asing telah melakukan ini. Mereka tahu mereka lemah dan kami semakin kuat, jadi mereka menggunakan strategi ini," kata Mujahid.
Omar adalah pemimpin tertinggi Taliban dengan hadiah untuk kepalanya sebesar US$10 juta atau sekitar Rp85 miliar. Isu kematian Omar digunakan oleh para hacker sebab Omar dikabarkan menderita penyakit jantung. Belum ada kelompok yang mengklaim melakukan peretasan tersebut.
Para peretas dari berbagai agen intelijen dilaporkan kerap membobol situs militan. Bulan lalu, situs al-Qaeda diretas oleh agen MI6 dan GCHQ. Tata cara pembuatan bom di dalam situs diganti oleh intel Inggris ini dengan resep pembuatan kue mangkuk.
0 komentar:
Posting Komentar