Dino Patti Djalal |
Padahal, "orang Indonesia itu sebenarnya kreatif dan memiliki banyak keunggulan. Hanya saja semua keunggulan itu terhalang olehmindset inferior yang dimiliki. Orang AS maju karena mindset mereka yang positif," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk AS Dino Patti Djalal via satelit di Pusat Kebudayaan AS, Jumat 15 Juli 2011.
Dino menambahkan, ia pernah bertemu sekumpulan mahasiswa dari Universitas Indonesia dan IT Telkom yang sedang mengikuti perlombaan teknologi di AS. Mereka membuat sebuah program yang mencakup pelajaran dari grade 1 hingga grade 12. Bagi Dino, ini merupakan contoh kreatifitas anak-anak Indonesia.
Ia juga mencontohkan seorang desainer Indonesia yang merancang batik dengan corak khas AS. "Kita harus bangga punya batik yang menjadi ciri khas Indonesia. Diharapkan setelah batik AS ini, akan ada batik China, batik Afsel, dan batik-batik negara lain yang lahir dari tangan desainer kita."
Masih menurut Dino, generasi muda Indonesia sudah seharusnya belajar berdiplomasi, dan AS adalah tempat yang bagus untuk itu. Hal ini mungkin sedikit banyak berkaitan dengan tingginya angka pelajar Nusantara yang menuntut ilmu di Negeri Paman Sam.
Saat disinggung mengenai rendahnya angka pelajar AS yang berminat menuntut ilmu di Indonesia, Dubes AS untuk Indonesia, Scot Marciel mengakui bahwa kerjasama komprehesif di bidang pendidikan sedang ditingkatkan guna menaikkan angka tersebut.
"Di tingkat universitas, baru ada 4 kampus yang bekerjasama dengan negara kami. Kami berharap, dengan ditingkatkan kerjasama ini, angkanya bisa naik menjadi 30 kampus atau bahkan lebih. Jangan sampai angkanya terus tak seimbang dengan angka pelajar Indonesia di AS," kata Marciel.
0 komentar:
Posting Komentar