Royke melanjutkan, setiap tahun jumlah kecelakaan mengalami peningkatan. Dari data yang dimilikinya, korban kecelakaan lalulintas kebanyakan pada usia muda yaitu antara 16 sampai 25 tahun.
Penyebab utama adalah kurangnya kehati-hatian. Selain itu, pengenalan rambu di kalangan usia belasan, khususnya pelajar, juga minim. Sehingga, banyak pelanggaran yang justru menyebabkan kecelakaan. "Jadi disiplin mereka itu kurang kalau sedang berkendara," tegasnya.
Untuk mengantisipasi itu, Polda Metro Jaya mengajak para pemangku kepentingan, mulai dari Dinas Perhubungan, Pemerintah Kota, hingga Polres membuat beberapa solusi penanggulangan kecelakaan.
Untuk mengantisipasi itu, Polda Metro Jaya mengajak para pemangku kepentingan, mulai dari Dinas Perhubungan, Pemerintah Kota, hingga Polres membuat beberapa solusi penanggulangan kecelakaan.
"Pokoknya, kami minta seluruh wilayah bisa membuat sebuah terobosan untuk mengurangi kecelakaan," jelasnya.
Dia menambahkan, terobosan yang dibuat bisa dimulai menempatkan rambu-rambu, menambah pengaman seperti separator dan sebagainya.
Pihaknya mencatat, dari Januari hingga Mei 2011, ada sekitar 299 korban tewas akibat kecelakaan. "Kebanyakan korban adalah pengendara sepeda motor," kata Royke.
Pihaknya mencatat, dari Januari hingga Mei 2011, ada sekitar 299 korban tewas akibat kecelakaan. "Kebanyakan korban adalah pengendara sepeda motor," kata Royke.
Dia menjelaskan, kecelakaan lebih banyak disebabkan human error. Karena, banyak juga pengendara yang mengantuk atau lalai dalam berkendara.
Data Ditlantas menyebutkan pada 2005, terkorban meninggal akibat kecelakaan di Ibukota mencapai 1.118 jiwa, sedangkan 2006 mencapai 1.128 jiwa, 2007 (999 jiwa), 2008 (1.169 jiwa), dan 2009 mencapai 1.071. Sementara untuk tahun 2010 ada 7.487 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia 1.005 jiwa.
Berdasarkan hasil survei Journey Experience Index, yang dilakukan Frost & Sullivan, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan jasa konsultasi, Jakarta berada diperingkat paling buncit dalam daftar kepuasan pengguna jalan, akibat kemacetan dan kepadatan transportasi publiknya. Kota lain yang masuk dalam daftar merah adalah Seoul, Korea Selatan, dan Rio de Janeiro, Brazil.
Dari data yang mereka miliki, tingkat kepuasan pengguna jalan di Jakarta hanya 30,5 poin, Seoul 35,5 dan Rio de Jeneiro 45,5 poin. Sementara tiga peringkat yang paling memuaskan adalah Kopenhagen, Seattle, dan Sydney.
Survei ini juga diukur dari tingkat kecepatan, biaya perjalanan, kenyamanan, dan pengalaman secara keseluruhan. Survei dilaksanakan pada September 2010 hingga Februari 2011 melibatkan 14,771 responden dari 23 kota besar dunia. Survei ini juga untuk melacak mobilitas 27.600 pengguna angkutan umum.
Ini daftar tingkat kepuasana pengguna jalan versi Frost & Sullivan Journey Experience Index:
1. Kopenhagen (81,5)
2. Seattle (78,5)
3. Sydney (78)
4. San Francisco (75)
5. Dubai (72,5)
6. Los Angeles (72,5)
7. New York (71)
8. London (67,5)
9. Shanghai (67,5)
10. Frankfurt (63,5)
11. Johannesburg (62)
12. New Delhi (62)
13. Paris (61,5)
14. Kuala Lumpur (61)
15. Beijing (60,5)
16. Moskow (60,5)
17. Tokyo (60.5)
18. Singapura (54,5)
19. Mexico City (49,5)
20. Kairo (46,5)
21. Rio de Janeiro (45,5)
22. Seoul (36,5)
23. Jakarta (30,5)
Berdasarkan hasil survei Journey Experience Index, yang dilakukan Frost & Sullivan, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan jasa konsultasi, Jakarta berada diperingkat paling buncit dalam daftar kepuasan pengguna jalan, akibat kemacetan dan kepadatan transportasi publiknya. Kota lain yang masuk dalam daftar merah adalah Seoul, Korea Selatan, dan Rio de Janeiro, Brazil.
Dari data yang mereka miliki, tingkat kepuasan pengguna jalan di Jakarta hanya 30,5 poin, Seoul 35,5 dan Rio de Jeneiro 45,5 poin. Sementara tiga peringkat yang paling memuaskan adalah Kopenhagen, Seattle, dan Sydney.
Survei ini juga diukur dari tingkat kecepatan, biaya perjalanan, kenyamanan, dan pengalaman secara keseluruhan. Survei dilaksanakan pada September 2010 hingga Februari 2011 melibatkan 14,771 responden dari 23 kota besar dunia. Survei ini juga untuk melacak mobilitas 27.600 pengguna angkutan umum.
Ini daftar tingkat kepuasana pengguna jalan versi Frost & Sullivan Journey Experience Index:
1. Kopenhagen (81,5)
2. Seattle (78,5)
3. Sydney (78)
4. San Francisco (75)
5. Dubai (72,5)
6. Los Angeles (72,5)
7. New York (71)
8. London (67,5)
9. Shanghai (67,5)
10. Frankfurt (63,5)
11. Johannesburg (62)
12. New Delhi (62)
13. Paris (61,5)
14. Kuala Lumpur (61)
15. Beijing (60,5)
16. Moskow (60,5)
17. Tokyo (60.5)
18. Singapura (54,5)
19. Mexico City (49,5)
20. Kairo (46,5)
21. Rio de Janeiro (45,5)
22. Seoul (36,5)
23. Jakarta (30,5)
0 komentar:
Posting Komentar