Sultan Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat SE |
Hal tersebut diungkapkan penasihat Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Ahmad Husain, kepada VIVAnews.comsaat mendampingi 11 negara peserta JTX di keraton Kasepuhan Cirebon, Jumat 17 Juni 2011.
"Saat ini, baru negara-negara ASEAN yang sudah membuka jalur wisatanya di Jawa Barat, salah satunya ke Cirebon. Sekarang, negara Eropa pun sudah mulai tertarik membuka bisnis wisata di Cirebon," jelasnya.
Menurut Ahmad Husain, dengan adanya kegiatan Jawa Barat Travel Exchange tersebut diharapkan akan menjadi ajang pertemuan para pebisnis wisata yang akan mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Jawa Barat.
"Untuk dapat menarik wisatawan mancanegara, yang harus ada adalah kesadaran Pemda Cirebon tentang pentingnya peran promosi pariwisata. Kemudian peningkatan kualitas infrastruktur seperti jalan, bandara, serta ketersediaan gedung konferensi yang representatif," katanya.
Sultan Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat SE kepadaVIVAnews.com mengaku senang karena Cirebon dipilih oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai daerah kunjungan wisata.
"Sudah seharusnya Pemprov Jabar membenahi infrastruktur di Cirebon untuk mengundang wisatawan asing ke Cirebon. Bagaimana mereka mau datang, kalau jalan raya atau tempat wisatanya saja rusak dan tidak terurus," ungkapnya.
Sementara itu, dengan menggunakan dua mobil bus, 11 negara peserta JTX tiba di keraton Kasepuhan. Rombongan disambut langsung oleh sultan keraton Kesepuhan dan abdi dalem keraton. Selain dijelaskan mengenai kesenian dan budaya serta makan khas Cirebon, mereka juga disuguhi dengan pementasan tari topeng kelana.
2 komentar:
ini menjadi kebanggaan bangsa kita...
@ Irma : Ya gan betul sekali
Posting Komentar